Ketika membaca tulisan bahasa Inggris, kita terkadang menemukan dua huruf konsonan (mati) yang saling berada berdekatan (saling mendahului). Kosakata ini termasuk dalam kategori
Silent Letter.
Silent Letter sendiri merupakan huruf-huruf yang tidak dibunyikan (ketika dibaca atau disuarakan) dalam pengucapan bahasa Inggris.
Ada banyak contoh
Silent Letter dalam bahasa Inggris. Misalnya,
bomb (huruf b tidak dibaca),
muscle (huruf c tidak dibaca),
grandfather (huruf d tidak dibaca),
foreign (huruf g tidak dibaca),
exhaust (huruf h tidak dibaca),
knee (huruf k tidak dibaca), dan lain sebagainya. Meski
Silent Letter merupakan huruf yang tidak kita dengarkan waktu mengucapkan sebuah kata, tetapi huruf-huruf tersebut tetap ada waktu dituliskan. Pertanyaannya, mengapa hal tersebut terjadi?
Ada banyak faktor yang menyebabkan Silent Letter ada dalam tulisan, tetapi tidak ikut terbaca ketika disuarakan. Pertama, bahasa Inggris merupakan bahasa yang beroperasi secara autopilot karena pengaruh linguistik historis. Hal ini bergantung pada pengguna (penutur asli dan non-pribumi), yang berujung pada konsistensi bahasa Inggris itu sendiri.
Silent Letter diperkenalkan kembali oleh
pedant, untuk mengingatkan orang-orang dari mana bahasa tersebut berasal. Kata Latin “debitum” pergi ke Perancis dan Inggris Tengah, tidak memiliki masalah ketika dieja menjadi dette. Tetapi, ketika ahli-ahli Renaissance mengetahui bahwa
debt berasal dari debitum, maka mereka menempatkan huruf “b” sebagai Silent Letter.
Selain itu, meski Silent Letter tidak mengubah suara dari sebuah kata, tetapi masih dapat memengaruhi makna atau penggunaan. Misalnya, “pleas” (bentuk jamak) yang berarti permohonan, dengan “please” (kata kerja) yang berarti silakan.
Di samping itu, beberapa Silent Letter juga mengubah pengucapan huruf lainnya, terutama huruf vokal. Misalnya, Silent Letter “e” pada akhir suku kata akan mengubah suara vokal di tengah-tengah suku kata. Dengan demikian, tanpa Silent Letter “e” pada akhir kata “hope”, akan diucapkan “hop”.
Meski demikian, ada Silent Letter yang memang “melakukan apa-apa”. Hal ini karena mereka pernah diucapkan lalu perlahan menghilang dalam pengucapan kata, tetapi tetap tercantum dalam penulisan. Misalnya, huruf “t” dengan kombinasi seperti “st” pada kata seperti
whistle,
bristle,
listen, dan
glisten. Hal ini juga berlaku pada huruf “t” di beberapa kombinasi “ft” seperti “often” dan “soften”. Dalam kasus ini, “t” perlahan hilang dalam pengucapan bahasa Inggris karena cenderung menjadi kurang jelas hingga tidak terdengar sama sekali.
Kita memang bisa saja menghilangkan Silent Letter dalam menulis kata bahasa Inggris, tetapi hal tersebut akan menyebabkan banyak kebingungan, karena banyak tafsir makna yang akan dikenali, seperti “com” untuk “comb” atau “malin” untuk “malign”. Dan jika dihilangkan, kita tentu tidak bisa membedakan makna antara kata “know” dengan “now”, “write” dengan “rite”, “wring” dengan “ring”, atau “wrap” dengan “rap”.